Menaker Ingin Daerah Siapkan Tenaga Kerja Kompeten dan Berdaya Saing

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, selama dua hari. Dalam kunjungan kerja tersebut, Menaker melakukan pertemuan dengan perwakilan serikat pekerja dan serikat buruh, pelaku usaha, pemerintah daerah, dinas sosial dan tenaga kerja, dan pihak kepolisian. 

Dalam pertemuan, Menaker mengatakan penyiapan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi di daerah-daerah harus dipercepat. Hal itu dilakukan guna menjawab era persaingan global dan perkembangan dunia usaha di daerah tersebut. 

“Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton, Indonesia harus menjadi pemenang. Era persaingan tidak bisa ditolak dan sudah di depan mata. Karena itulah daya saing tenaga kerja perlu diperkuat,”ujarnya dalam pertemuan di rumah Bupati Morowali, kemarin malam.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi suatu daerah harus memiliki korelasi positif dengan partisipasi angkatan kerja. Maka untuk meningkatkan partisipasi tersebut kompetensi tenaga kerja menjadi penting.  

Berdasarkan data BPS, angkatan kerja lulusan SD/SMP sebesar 60,24% dari angkatan kerja yang bekerja sebanyak 118,41 juta. Sementara yang lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi secara berturut-turut adalah 27,52% dan 12,24%. Oleh sebab itu, ia melanjutkan, pemerintah saat ini semakin gencar mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan pelatihan vokasi diharapkan kebutuhan tenaga kerja terampil sebanyak 113 juta sebagai syarat Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-7 dapat terwujud. 

Guna mempercepat peningkatan kompetensi tersebut, peran dunia usaha dibutuhkan terutama untuk pelatihan kerja. Pemerintah daerah melalui Balai Latihan Kerja yang ada di daerah dapat mendorong kerjasama dengan dunia usaha soal investasi SDM lokal. 

“Kalau pelatihan kerja tidak digenjot, maka Indonesia bisa kalah. Karena itu, pemda akan lebih baik jika bekerjasama dengan dunia usaha untuk membantu program percepatan peningkatan kompetensi di BLK agar warga mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri.”ujarnya. 

Bupati Morowali Anwar Hafid mengatakan pihaknya saat ini ingin membangun Balai Latihan Kerja yang siap mencetak tenaga kerja berdaya saing tinggi. Targetnya yaitu 1000 tenaga kerja tiap tahun. 

”BLK dibangun dengan sebutan kampus rakyat dengan target tenaga kerja yang dicetak hingga 1000 yang siap pakai. Tenaga kerja yang tercetak merupakan tenaga kerja professional dan memiliki daya saing.”ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Menaker juga kembali menegaskan sikap pemerintah dalam menangani tenaga kerja asing ilegal. Menurutnya, pemerintah memiliki sikap tegas dalam menindak TKA yang terbukti melanggar aturan ketenagakerjaan di Indonesia. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Morowali mencatat saat ini terdapat sebanyak 1.573 TKA. 

“Orang asing yang masuk dan bekerja di Indonesia wajib memiliki ijin dan mentaati aturan. Kalau tidak taat kita akan tindak tegas dan usir pulang. Posisi pemerintah clear, pelanggaran aturan tidak kita toleransi,”katanya. 

Menaker berharap pertumbuhan industri di Morowali bisa bermanfaat untuk warga lokal. Karenanya penggunaan TKA harus benar-benar mematuhi peraturan yang ada. 

Ia melanjutkan, dunia usaha sudah diberikan kemudahan dalam melakukan usaha sebagai bentuk dukungan pemerintah. Sehingga, pelaku usaha sudah semestinya mematuhi peraturan yang berlaku.  

"Pemerintah tidak memiliki kepentingan untuk TKA ilegal. Kalau ilegal, tidak taat aturan, saya tindak!"tegasnya. (p/ab)